Peredaran Darah Hewan

Image
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup kecuali tumbuhan. Fungsi darah adalah mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Sistem peredaran darah merupakan suatu sistem organ yang berfungsi untuk memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari sel.  Jenis sistem peredaran darah hewan: 1.       Sistem peredaran darah terbuka Peredaran darah ke seluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh darah, tekanan darah yang dihasilkan dari kontraksi jantung cukup rendah sehingga sari makanan yang terdorong akan mengalir lebih lambat dengan demikian yang tiba ke sel juga akan tebatas jumlahnya. Contohnya pada udang, hewan lunak (mollusca), dan serangga. 2.       Sistem peredaran darah tertutup Peredaran darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-darah, jantung akan memompa darah secara terus menerus. Darah akan mengalir mulai dari jantung me

Dongeng Persahabatan Semut dan Burung Dara

Persahabatan Semut dan Burung Dara

     Siang hari yang panas, di bawah pohon yang rindang, ada seekor semut dalam keadaan letih. Ia telah berjalan melewati hutan yang begitu melelahkan. Dalam keadaan haus, Semut sangat mengharapkan seteguk air. Semut terus mencari air. Di tengah perjalanan, Semut bertemu dengan seekor kelinci yang akan mencari makan. Merekapun saling bertegur sapa. 

     "Hai Semut, ada apa kamu, kok kelihatan pucat dan lemas?" tanya Kelinci. 

     "Aku sedang mencari air, tapi belum mendapatkan, aku telah kehausan!" kata Semut. 

     Kelinci menjawab sambil menunjukkan arah, "Berjalanlah terus ke arah sampingmu, sebentar lagi ada sungai."

     "Ya...ya...ya, terima kasih, aku akan ke sana," jawab Semut dengan penuh semangat. 

     Sang Semut kemudian berjalan menuju sungai. Ternyata di balik rumpun bambu ada sungai yang airnya jernih belum tercemar. Semut berjalan pelan-pelan, di atas batu di pinggiran sungai. Dalam hati, Semut merasa senang, karena telah mendapatkan air. Tetapi juga timbul perasaan takut, karena dia tidak dapat berenang, takut terjatuh, dan tenggelam. Kemudian Semut mulai minum dengan rasa girang, namun setelah ia minum, kakinya terkena arus air. 

     "Aduh aku terjatuh," kata Semut. Semut berteriak minta tolong. 

     "Tolong..., tolong..., aku tidak bisa berenang, aku terjatuh."

     Semut terbawa arus dan terbentur bebatuan ke kanan, ke kiri, dan terombang ambing, di atas air sungai. Semut berusaha sekuat tenaga untuk menepi, mencari pegangan di pinggiran sungai. Semut lebih banyak minum air, ia hampir tenggelam, tangannya melambai-lambai ke atas sebagai tanda minta tolong. Semut telah terseret arus sepanjang aliran sungai. 

     Pada saat itu seekor Burung Dara yang sedang hingga di pohon pinggiran sungai, melihat lambaian tangan sang Semut. Burung Dara merasa tergugah hatinya untuk memberikan pertolongan pada Semut.

     "Aku punya cara untuk menolong Semut itu," kata Burung Dara dalam hati. 

     Di samping Burung Dara, kebetulan ada pohon mangga berdaun rimbun. Diambilnya selembar daun mangga dan dibawanya terbang menuju ke arah Semut yang sedang minta tolong. 

     Dengan cara yang cerdik, Burung Dara mencengkeram daun mangga dan meletakkannya di depan Semut. 

     "Ayo Semut, naiklah segera ke atas daun ini!" kata Burung Dara bersemangat. 

     Semut segera berusaha naik ke daun. Dan sampailah Semut di atas daun. 

     "Bagus, Semut peganglah daun ini kuat-kuat!" kata Burung Dara. 

     "Ya...ya... aku akan berpegangan," jawab Semut. 

     Kemudian dibawanya Semut terbang menuju tepi sungai. 

     Setelah sampai di tepi sungai, turunlaj Semut dengan senang hati. 

     "Terima kasih Burung Dara, engkau telah menyelamatkan hidupku," kata Semut. 

     "Terima kasih kembali Semut," jawab Burung Dara. 

     "Aku takkan melupakan kebaikanmu," kata Semut lagi. 

     Semut merasa lebih berhati-hati dengan kejadian ini, supaya tidak jatuh ke dalam sungai lagi. 

     "Selamat tinggal," kata Burung Dara. 

     Semut melambai-lambai kangen tangan melepas kepergian Burung Dara yang telah menolongnya. Burung Dara masuk ke hutan, kini sudah tak tampak dari pandangan Semut. Semut pun berjalan pulang ke rumah. 

     Keesokan harinya, Semut mengumpulkan teman-temannya untuk mulai aktivitas mencari makan. 

     Dengan cara bergotong-royong, Semut mencari makanan dan disimpan untuk persediaan musim kemarau. Itulah kebiasaan semut yang pandai mengatur persediaan makanannya. Beberapa semut telah berkumpul berjalan secara teratur. Tidak jauh dari sini, semut melihat jaring-jaring di atas pohon. 

     "Untuk apa jaring-jaring itu?" kata Semut dengan teman-temannya. Teman-temannya juga melihat, tak lama kemudian, dilihatnya seorang pemburu yang menunggu jaring-jaring di bawah pohon. Ternyata jaring-jaring telah mengenai sasaran seekor burung. 

     Burung itu merasa sedih, karena tidak dapat terbang lagi. Ia minta tolong sambil berusaha dengan sekuat tenaga membuka jaring-jaring perangkap. 

     "Tolong...tolong..." teriak Burung itu. 

     Teriakannya terdengar oleh semut yang ada di bawahnya. 

     Seseorang telah berhasil menjaring Burung, maka diambillah burung yang terperangkap itu oleh seorang pemburu. Burung itu meronta-ronta. 

     "Tolong...tolong...!" teriaknya dengan keras. 

    Teriakan itu terdengar jelas oleh semut yang sedang gotong-royong. Mereka segera lari, ternyata yang minta tolong adalah Burung Dara yang pernah menolongnya beberapa waktu yang lalu. Kini Burung Dara itu telah terperangkap oleh seorang pemburu. 

     Semut segera datang dan ingin menolongnya. Ia mencari akal untuk membebaskan sang Burung Dara. 

     "Teman-teman, mari kita menolong Burung yang terperangkap!" kata Semut kepada teman-temannya. 

     "Terus bagaimana caranya?" jawab teman-teman Semut. 

     "Aku punya akal, nanti kita berjalan menuju badan pemburu," kata Semut kepada teman-temannya. 

     Semua teman-teman setuju, kompak dan serentak menuju sasaran. Akhirnya, badan si pemburu dikeroyok semut, pemburu tak sadar melepaskan Burung Dara dari genggamannya. Kemudian, pemburu itu pun lari ke luar hutan. 

     Burung Dara merasa lega terlepas dari cengkeraman pemburu. Ternyata Semut yang menolongnya. 

     "Terima kasih Semut, kau telah menolongku," kata Burung Dara. 

      "Ya, sama-sama," jawab Semut. 

     Walaupun semut kecil, mereka telah bekerja sama dengan baik, sehingga dapat membebaskan Burung Dara yang tertangkap oleh seorang pemburu. 

     Tak lama kemudian, Burung Dara terbang menuju pepohonan dan semut pun mulai berjalan berderet panjang, kembali menuju rumahnya. 

     Pertemuan antara Semut dan Burung Dara walau hanya sekejap, namun sangat berarti. Persahabatan mereka tidak akan terlupakan disaat keduanya membutuhkan pertolongan. 


Karya : Supriyanti

Dongeng ini diterbitkan oleh : Aneka Ilmu


Comments

Popular posts from this blog

Peredaran Darah Hewan

Pantun Kelas 5 Tema 4

Cara Membeli Pelatihan Prakerja Yang Simpel, Cepat, Mendapatkan Career Mentoring & 100rb Pulsa